ADAB KESOPANAN RASULULLAH

Rasulullah adalah manusia teladan. Banyak sikap mulianya yang beliau tunjukan sebagai teladan bagi umatnya. Bila orang lain berbicara beliau senantiasa mendengar dengan seksama tanpa pernah memotong pembicaraan. Tutur katanya sopan dan tidak pernah sekalipun menghardik orang lain walau kepada budaknya sekalipun. Bila Rasulullah duduk bersama para sahabat maka beliau tidak menjulurkan kakinya. Ini dimaksud menjaga kesopanan walau kepada teman sendiri apalagi kepada tamunya.

Suatu kali Rasulullah sedang berbincang dengan wanita wanita dari suku Quraisy. ditengah pembicaraan dari luar rumah terdengar salam dari seseorang dengan lantang.
"Assalamu'alaikum wr wb..."
Rupanya Umar bin Khatab datang hendak menemui Rasulullah. Mendengar suara Umar, wanita wanita yang sedari tadi asyik berbicara dengan Rasulullah tesentak kaget. Sangking kagetnya, mereka berhamburan masuk ke dalam kamar sambil mengintip siapa gerangan pemilik suara tersebut. Saat ditanya Rasulullah mengapa mereka ketakutan mendengar suara Umar, mereka berkata suara Umar lebih kasar dan keras ketimbang suara Rasulullah yang lembut dan santun. Sehingga saat mendengar suara Umar merekapun ketakutan.

Rasulullah pun sangat menghormati orang yang bertamu kepada beliau. Seringkali beliau membentangkan pakaiannya dan meletakan bantal dibawahnya lalu mempersilahkan tamunya duduk diatasnya. Beliau sangat menghormati tamunya siapapun ia dari golongan manapun dia. Suatu ketika Jarir bin Abdilah al Bajla datang ke majelis Rasulullah yang penuh sesak sehingga tidak mendapat tempat duduk. Lalu dia duduk di samping pintu. Tiba2 Rasulullah menggulung pakaiannnya dan memberikan nya kepada Jarir.
"Duduklah diatas ini" kata Rasulullah.
Jarir mengambil nya dan bukannya diletakan dilantai malah menciumi pakaian Rasulullah sambil menangis. Selesai menciumi, dia mengembalikan nya kepada Rasulullah.
"Sungguh saya tidak akan duduk diatas pakaian anda, engkau telah memuliakan aku, semoga Allah pun memuliakan anda seperti anda memuliakanku".
Rasulullah menengok kanan dan kiri lalu berkata,
"Apabila datang kepada kalian suatu kaum yang terhormati, maka hormatilah dia"(al ihya, II:175)

Suatu ketika orang badui kencing didalam mesjid, sedang Rasulullah ada disana. Sebagian sahabat bergegas hendak melarangnya, namun dilarang Rasulullah.
"Jangan dulu kalian menghentikan kencingnya, setelah selesai dia kencing, siramkan air ditempat kencingnya karena aku diutus untuk mempermudah bukan mempersulit"
Kemudian beliau bersabda " Ini adalah mesjid, yang tidak dibolehkan kotoran,kencing tahi ada didalamnya" (fathul mubdi, I: 148 dan al ihya II:336)

Seseorang datang kepada beliau dengan memakai parfum ja'faron, dan Rasulullah tidak menyukai bau yang sangat menyengat. Namun beliau tidak menampakan ketidaksukaannya, dan tidak mengurangi sedikitpun hak tamunya. Saat tamunya keluar Rasulullah berpesan kepada sahabatnya "Sebaiknya kalian katakan kepadanya agar meninggalkan parfumnya" (al mawahib al laduniyah, II : 175)