CIRI FISIK RASULULLAH

Pernahkah terpikir untuk bertemu dengan Rasulullah Nabi Besar Muhammad SAW sang pembawa risalah islam, dimana setiap hari kita mengikuti ajarannya, tingkah lakunya, tindak tanduknya yang biasa kita namakan sunnah? Pernahkah kita membayang kan bagaimana rupa wajah dan bentuk seorang manusia yang dipilih Allah itu menjadi teladan bagi kaum muslimin diseluruh dunia hingga sekarang ajarannya masih dilaksanakan walau itu telah berlangsung 1400 tahun bahkan hingga akhir zaman nanti? Mari kita membayangkan rupa wajah dari beliau seperti yang digambarkan para sahabatnya sebagai berikut

Tinggi badan sedang, tidak tinggi dan tidak pendek
Rambut ikal bergelombang, terbelah tengah. Kadang dibiarkan tumbuh sebahu kadang hingga menyentuh telinga.
Dahi agak lebar
Alis tidak tebal dan menyatu
Bulu mata nya panjang dan lentik
Matanya hitam tajam
Hidungnya mancung
Bibirnya agak tebal
Gigi geraham tertata rapi, gigi serinya agak renggang
Dagunya tidak lancip sekilas berwajah bulat
Jenggotnya lebat
Leher jenjang , kurus dan panjang
Kulitnya putih bersih bersemu merah
Wajahnya tampan bersih bersinar
Bahunyanya bidang seperti orang yang sedang jalan menuruni tangga, badannya tetap tegap
Dadanya dipenuhi bulu lebat hingga kepusat
Perutnya rata dengan dada
Telapak tangan dan kakinya lebar dan halus
Diantara dua bahunya ada cincin nubuwah seperti telur puyuh
Beliau senang menggunakan baju gamis yakni kemeja yang panjang hingga dengkul

Jabir bin Abdullah menggambarkan wajah rasulullah lebih bersinar ketimbang sinar rembulan
Bila tersenyum bersinar seperti sinar benderang
Bau badannya wangi bagai harumnya minyak kesturi
Harumnya tercium hingga jauh
Bila menoleh kesamping seluruh anggota badannya pun bergerak kesamping
Bila bertemu orang selalu beliau yang lebih dahulu menyapa
Tutur katanya santun dan sangat sopan
Senyumannya manis
Bila bercakap dengan orang serius mendengarkannya dan tidak pernah memotong omongannya
Bila lawan bicaranya sudah keterlaluan beliau berpaling dan berdiri
Beliau seorang pemberani
Sangat sayang terhadap anak kecil apalagi anak yatim. Suatu kali datang seseorang yang mengeluh karena kondisi ekonominya morat marit. Beliau menyuruh orang itu untuk mengelus kepala anak yatim dan menyayanginya.

Beliau memanggil orang dengan gelarnya atau memanggil nama bapak atau anaknya.Seperti ya abul qadim berarti hai bapaknya qadim atau ya ibnu abbas berarti hai anaknya abbas.
Saat beliau rukuk dalam sholatnya, dua cucunya hasan dan husain rupanya bandel sekali sehingga naik ke punggung beliau, saat bangkit dari ruku' nya Rasul berdiri melanjutkan sholatnya sambil menggendong cucu2nya itu agar tidak terjatuh. Saat sujud kepala beliau ditunggangi cucunya, sehingga sujudnya lama sekali, sahabat yang melihat sempat khawatir ada apa2 dengan beliau. Rupanya beliau sujud lama karena bila beliau bangkit dari sujud khawatir cucunya terjatuh.

Suatu saat seorang bayi duduk dipangkuannya karena si ibu minta didoakan oleh Rasulullah dan mengencinginya. Si ibu berusaha meraih bayinya agar tidak membasahi baju Rasulullah, namun rasulullah melarangnya "biarkan dia pipis dipangkuanku agar pipisnya tidak terhenti."

Beliau senang makan dengan cara dhafaf yakni makan bersama2 dengan satu hidangan dimana setiap orang bisa mengambil hidangannya dengan tangan masing2. Selesai makan beliau menjilati jari hingga bersih "manusia tidak tahu dimanakah letak makanan yang dirahmati Allah" sabdanya.

Selama menjadi orang terdekat, Zaid bin Haritsah berkata Nabi tidak pernah marah kepada pembantu2nya. Tidak pernah berkata kasar. Bila menyuruh selalu dengan kata2 lembut. Bila yang disuruh tidak menjalankan perintahnya beliau diam saja dan tidak marah. "biarkan dia, bila dia sanggup mengerjakannya, pastilah dia akan melaksanakannya" kata beliau.