PERANG MU'TAH ATAU FILM 300

Pertempuran paling heroik yang dialami pasukan muslimin di era awal perkembangan islam adalah saat mereka yang hanya berkekuatan 3000 orang melawan pasukan terkuat di muka bumi saat itu pasukan Romawi dengan kaisarnya Heraclius yang bergabung bersamanya pasukan jajahannya di sekitar dataran syam dengan jumlah 200 ribu pasukan. Dari sisi jumlah sungguh suatu pertempuran yang tidak berimbang, namun dengan pertolongan Allah, keajaiban demi keajaiban selalu menyertai semangat tempur pasukan muslimin.

Pertempuran disebabkan dibunuhnya utusan damai Rasulullah SAW bernama Al Harits bin Umair oleh Syurahbil bin Amru Al Ghasani dari bani gashaniyah (daerah jajahan romawi) dihadapan kaisar Romawi Heraclius. Saat itu membunuh utusan adalah perbuatan keji. Membunuh utusan sama saja ajakan untuk berperang.

Mendengar utusan damainya dibunuh, Rasulullah SAW sangat sedih. Setelah sebelumnya berunding dengan para sahabat lalu diutuslah pasukan muslimin untuk berangkat ke daerah syam. Rasulullah sadar melawan penguasa bushra adalah juga melawan pasukan romawi yang notabene adalah pasukan terbesar dan terkuat dimuka bumi. Namun ini harus dilakukan karena bisa saja suatu saat pasukan lawan akan menyerang madinah. Kelak pertempuran ini adalah awal dari pertempuran Arab - Bizantium.

Rasulullah berkata "pasukan ini dipimpin oleh Zaid bin Haritsah bila gugur komando dipegang oleh Ja'far bin Abu Thalib bila gugur juga dipimpin Abdullah bin Rawahah selanjutnya bendera itu dipegang oleh salah seorang daripada pedang Allah (Khalid) sampai Allah memberikan kemenangan".. Ucapan ini di katakan Rasulullah sebelum berangkat perang. Inilah suatu bukti kenabian beliau, bahwa rasulullah selalu mendapatkan pengetahuan dari Allah sebelum semua terjadi.

Singkat cerita perang terjadi di daerah mu'tah (sekitar yordania sekarang). Perang dimulai tanggal 5 Jumadil Awal tahun 8 H atau tahun 629 M. Pasukan muslimin yang hanya berjumlah 3000 orang tidak menyangka lawan yang akan dihadapi sebegitu besarnya. 3 ribu melawan 200 ribu. Namun itulah kenyataan yang harus dihadapi untuk berjihad di jalan Allah SWT.

Komandan pasukan Zaid bin Haritsah bertempur heroik, membabat pedang nya kesana kemari. Perlawanannya harus terhenti setelah ia tersungkur dari kudanya karena kudanya berhasil di ditombak. Zaid gugur setelah ditebas pedang lawan. Lalu komandan perang di pegang Ja'far bin Abu Thalib. Ja'far bertempur dengan gagah berani sambil memegang bendera pasukan. Saat tangan kirinya putus tertebas, bendera dipegang tangan kanan. Namun tangan kanannya pun ditebas. Akhirnya bendera diikat di lengan bagian atas yang masih tersisa. Ja'far akhirnya gugur. Bila dihitung terdapat 70 lubang tusukan di bagian depan tubuhnya tanpa ada luka dibagian belakang tubuhnya. Bisa dibayangkan betapa tingginya semangat tempurnya hingga saat tangan kanan kirinya tertebas, beliau masih mampu melakukan perlawanan.

Lalu komandan dipegang Abdullah bin Rawahah. Namun nasibnya pun sama gugur sebagai syuhada. Barulah setelah itu komandan pasukan di pegan oleh singa gurun Khalid bin Walid. Khalid bin Walid terkenal sebagai seorang strategi perang yang handal.

Khalid bin Walid sangat sadar, tidaklah mungkin menandingi pasukan sebesar pasukan pasukan romawi. Beliau lalu mengatur siasat, ditebarkan rasa takut ke diri musuh, lalu formasi pasukan dia rubah setiap hari. Pasukan di barisan depan ditukar dibelakang, dan yang dibelakang berada didepan. Pasukan sayap kanan berganti posisi ke kiri begitupun sebaliknya. Dengan berganti posisi tujuannya adalah agar pasukan romawi mengira pasukan muslimin mendapat bantuan tambahan pasukan baru. Sambil berperang, pasukan muslimin mundur perlahan. Ini membuat musuh mengira pasukan muslimin sedang mengatur strategi baru, mereka mengira akan dibawa ke arah gurun tandus, yang mungkin pasukan muslimin akan mendapat tambahan pasukan baru.

Strategi ini berhasil, pasukan muslimin dapat mundur dan pasukan romawi tidak berani mengejarnya. Setelah berhari2 berperang akhirnya perang berhenti tanpa ada yang menang. Dipihak muslim gugur 12 orang, namun tidak tercatat dipihak romawi namun melihat gigihnya perlawanan kaum muslimin diperkirakan korban lebih besar di pihak pasukan romawi.

Menurut sumber-sumber Barat modern, pertempuran ini adalah upaya penaklukan yang gagal terhadap bangsa Arab di sebelah timur Sungai Jordan, namun menurut pandangan sejarah Islam, pertempuran ini merupakan upaya Muslim untuk memberikan pembalasan terhadap pemimpin bashra dari bani ghassaniyah yang telah mengeksekusi utusan damai kaum Muslim.Apapun alasannya Pasukan muslimin sudah membuktikan kepada wilayah jajahan romawi di arab bahwa walau dengan pasukan kecil bermental baja mampu melawan pasukan terkuat didunia saat itu.

Pernahkah ada menonton film 300 sekitar tahun 2008. Diceritakan disitu 300 orang pasukan leonidas raja di sparta di dataran yunani bertahan dari gempuran ratusan ribu pasukan raja xerxes dari persia. Perang ini dimulai dengan dibunuhnya utusan raja persia. Ada kemiripan dengan kisah perang mu'tah diatas. Atau sebenarnya 300 pasukan ini sebenarnya adalah pasukan muslimin namun karena film dibuat oleh holliwood, ke 300 pasukan ini diklaim sebagai pasukan bangsa yunani? wallahu 'alam bissawab...